" ÖÖ. Has anyone else got ideas/recommendations for what I should do? The landlord wants me out in the next couple of weeks so it's fairly urgent." Tulisan bertanggal 3 Februari 2004 ini saya kutip dari blog Tom Watson, anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh yang mewakili daerah West Bromwich. Posting ketiga hari itu. Di baris terakhir, ada fasilitas bagi pengunjung blog ini untuk berkomentar, memberi saran, sekadar memberi dukungan atau bahkan menghujatnya.
Blog atau catatan harian di internet, kini menjadi media komunikasi yang laris bagi para politikus Inggris. Dan Tom Watson adalah pionirnya. Ia membuat blog sendiri pada bulan Maret 2003, dan berjanji akan menyediakan waktunya setiap pagi untuk menyampaikan kabar terbaru lewat blog di internet, memeriksa komentar para pengunjung dan menjawabnya sebisa mungkin.
Langkah Tom Watson diikuti para anggota parlemen lain di Inggris. Richard Allan, anggota parlemen dari Partai Demokrat yang mewakili daerah Sheffield Hallam membangun blognya pada bulan Juni 2003. Ia memperbaruinya beberapa kali sehari.
Kini, hampir seluruh anggota parlemen Inggris memiliki blog sendiri. Ruang-ruang kerja mereka tak perlu lagi dipadati mereka yang datang berkeluh-kesah tentang pajak, uang kuliah, pembangunan, dan lain-lain. Katakan lewat blog.
Pekan-pekan ini, isi blog mereka ramai oleh dua topik: kenaikan uang kuliah di Inggris dan perseteruan pemerintah Tony Blair dengan BBC. Ke sana pulalah segala aspirasi penduduk melek internet diarahkan. Tidak heran jika the Guardian kemudian menggelar Political Weblog Awards. Dan blog Tom Watson menjadi salah satu nominasinya.
Bukan di Inggris saja, rupanya. Di Amerika Serikat, calon presiden dari Partai Demokrat, Howard Dean, bahkan membuat blog untuk kampanye. Blog for America diluncurkan Howard Dean pada 15 Maret 2003. Setelah Howard Dean, juga disusul kandidat presiden Partai Demokrat lainnya seperti Wesley Clark. Dan, tentu tak ketinggalan sang kandidat terkuat John Kerry. Sebuah jajak pendapat nasional pekan ini menempatkan sang sahibul blog di urutan teratas calon presiden Amerika dalam pemilu mendatang.
Dari Partai Republik, blog kandidat yang terkenal adalah milik Presiden George W. Bush. Bush meluncurkan blog bertajuk Bush-Cheney '04 pada 6 Oktober 2003. Blog ini juga diperbarui setiap pagi, termasuk catatan mengenai rencana perjalanannya hari itu, dan perasaan-perasaannya.
Begitulah -- blog, catatan harian di internet yang banyak dimiliki para remaja itu, kini menjadi media politisi.
Padahal, meski model blog sudah ada sejak tahun 1993, istilah ini baru digunakan pertama kali pada bulan Desember 1997 oleh Jorn Barger, seorang Amerika lewat blognya Robot Wisdom Weblog. Jorn Barger menyebut weblog untuk situs yang dimiliki dan dikelola secara pribadi, diisi dengan pengalaman berkelana di internet, dan disertai komentar-komentar singkat. "Weblog adalah percakapan warung kopi dalam bentuk teks dengan sejumlah referensi," tulis kolomnis yang tinggal di San Fransisko, Rebecca Blood.
Blog boleh jadi merupakan kelanjutan dari situs pribadi. Bedanya, situs pribadi lebih banyak diisi dengan profil, foto-foto dan isinya cenderung tidak diperbarui dalam waktu lama.
Mudah dan cuma-cuma membuat blog dengan cepat populer terutama di kalangan remaja. Mereka menutup buku catatan harian dan menggantinya dengan blog. Isinya: dari kejengkelan pada teman, jatuh cinta, sampai impian-impian.
Peristiwa 11 September 2001 menandai babak baru pertumbuhan blog. Amerika Serikat kalang kabut dan menyerang Afganistan, lalu Irak. Oleh mereka yang menentang perang, blog beralih menjadi media untuk menyuarakan kemarahan yang tak tersalurkan kepada George Bush dan Amerika.
Tidak heran jika blog bertumbuh paling cepat pasca tragedi World Trade Center. Blogger yang terkenal saat itu adalah Salam Pax, seorang pemuda Irak berusia 29 tahun. Ia berada di Baghdad ketika Amerika menyerang Irak pada bulan Maret 2003. Ketakutan-ketakutannya ia tuliskan di blog yang semula ia tujukan untuk berkabar kepada sahabatnya, Raed, 25 tahun, yang tengah berada di Jordania. Blog berjudul Where is Raed itu tak dinyana menuai pengunjung yang sangat banyak: lebih dari 200.000 hit setiap hari pada awal Perang Irak. Blog Salam Pax mengingatkan orang pada catatan harian Anne Frank pada zaman Perang Dunia I.
Koran terbesar Inggris, the Guardian, kemudian mengundangnya menjadi penulis kolom tetap. Isi blog Salam Pax juga diterbitkan dalam bentuk buku, Salam Pax: the Baghdad Blog, salah satu buku laris di situs Amazon.
Kini, blog dianggap sebagai gambaran masa depan umat manusia, ketika semua orang memiliki pekarangan di dunia maya yang terhubung ke manusia lain di muka bumi.
Lembaga survei dari Amerika Serikat, Perseus, menyebutkan, saat ini terdapat lebih dari lima juta blog di internet, 4,12 juta di antaranya ada di delapan situs penyedia layanan blog: Blog-City, BlogSpot, Diaryland, LiveJournal, Pitas, TypePad, Weblogger dan Xanga. Sekitar 92 persen pemiliknya berusia di bawah 30 tahun, dan lebih dari setengahnya adalah perempuan. Perseus meramalkan, pada tahun 2004 ini, jumlah blog akan tumbuh dua kali lipat, menjadi 10 juta blog.
Bagaimana dengan Indonesia? Indo Blog, kumpulan para blogger Indonesia mencatat alamat 75 anggota. Axis Mediatama, perusahaan di Jakarta yang mengelola situs Doneeh.Com yang menyediakan secara gratis aksesori untuk blog seperti fasilitas untuk berkomentar memiliki 5.278 anggota. Di luar itu tentu masih banyak, tapi setidaknya begitulah gambaran perkembangan media ini.
Hanya saja, tampaknya politisi kita belum menganggap blog sebagai media yang efektif untuk berkomunikasi. Sejauh ini, saya belum menemukan adanya blog seorang anggota DPR. Begitu juga para calon presiden yang kini tengah menggalang dukungan. Amien Rais, Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid memang sudah memiliki situs pribadi, tapi belum masuk kategori blog.
Situs mereka belum memberi ruang bagi pengunjung untuk bersahut-sahutan dengan sahibul situs dan tak menuliskan perasaan-perasaan pribadi sang empunya -- yang membuat rakyat tahu benar hari-hari calon pemimpinnya.
Wednesday, February 04, 2004
Catatan Harian Seorang Politikus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment