Tak dapat saya bayangkan bepergian di kota London tanpa peta. Tentu terlewat-di-sana-bablas-di-sini. Tapi jangan bayangkan jarak geografis jika membaca peta transportasi kota ini. Peta ini tanpa skala dengan arah yang tidak sesuai lekuk liku permukaan bumi. Satu yang pasti: peta jalur transportasi telah menjadi salah satu ikon kota London!
Ia adalah pemandu yang sangat mudah dimengerti dan kini jadi acuan bagi kota-kota padat lalu-lintas seperti Paris, New York, Sydney bahkan Leningrad. Begitu sederhana, sampai terlihat hanya berupa garis aneka warna yang bersilangan di sana-sini. Setiap titik stasiun ditandai dengan lingkaran hitam. Tulisan di atasnya hanya berupa nama stasiun dengan nama jaringan pada catatan kakinya.
Pada mulanya, hanya kereta bawah tanah yang menggunakan peta ini. Adalah Harry Beck, seorang pekerja biasa di jawatan kereta bawah tanah yang gelisah melihat peta yang digunakan dari 1860 sampai 1930-an. Peta yang sesuai lokasi sebenarnya ini, di mata awam begitu rumit.
Padahal, Harry Beck tahu benar: jika sedang berkereta di bawah tanah, siapa gerangan yang sadar akan jarak? Orang hanya peduli pada lokasi stasiun dan persilangannya.
Maka di tahun 1933, di sela-sela waktunya sebagai tukang gambar paruh waktu, ia mendesain peta yang sekilas seperti pasta warna-warni. Setiap jalur ditandai warna tertentu. Jalur Bakerloo berwarna merah (kini jadi coklat), jalur Piccadilly berwarna biru tua, Metropolitan berwarna ungu, dan lain-lain.
Ia menciptakan peta dengan desain yang unik: meniru papan sirkuit elektronik atau dikenal sebagai PCB (Printed Circuit Board) itu, meski Beck sendiri tak pernah menyatakannya. Garis-garisnya bersilangan, tegak, lurus atau miring 45 derajat. Jawatan kereta bawah tanah tertarik dan mencobanya. Dicetaklah sejumlah peta dengan kolom komentar pemakai pada sampulnya.
Tak dinyana, peta ini sukses. Bahkan di kemudian hari, peta jalur kereta bawah tanah ini juga dibuat untuk jalur kereta listrik dan bis kota. Semua buku panduan wisata juga melampirkannya, dan di stasiun-stasiun serta tempat-tempat penjualan tiket, peta Harry Beck kini disediakan dengan cuma-cuma. Juga di semua dinding halte.
Kerap juga ada yang tak puas, bahkan di tahun 1960-an jawatan kereta api Inggris sendiri pernah mencoba menggantinya dengan model peta lain yang "skalanya lebih terpercaya". Tapi ternyata peta Beck tak tergantikan dan akhirnya dijadikan peta resmi transportasi kota ini.
Harry Beck meninggal di tahun 1974, tapi peta sirkuit bawah tanah yang ditinggalkannya tetap abadi. Karyanya itu juga diadopsi untuk jaringan transportasi lain seperti kereta dan bus kota di seluruh negara modern di dunia.
Sebuah laporan menyebutkan, diagram tak berskala itu dicetak 60 juta lembar setiap tahunnya. Tidak untuk jadi pedoman semata-mata, tapi diterakan di atas cenderamata, porselen, kartu pos atau kaus oblong bagi jutaan pengunjung London setiap hari. Bahkan seorang warga London merajah punggungnya dengan tattoo peta berwarna lengkap dengan nama stasiunnya!
Lebih dari itu, peta Harry Beck kini jadi salah satu ikon kota London. Bill Bryson, penulis petualang dalam buku reportasenya yang laris, Notes from a Small Island, menyebut peta transportasi London sebagai temuan peradaban paling menakjubkan.
Sayangnya, untuk pekerjaan membuat peta itu, Harry Beck hanya menerima bayaran 5 guineas (mata uang lama Inggris) atau senilai 5,25 poundsterling! Di luar itu, ia dihargai dengan sebuah plakat tentang pekerjaannya -- plakat yang kini terpasang di sebuah pojok Stasiun Finchley.
Wednesday, June 09, 2004
Harry Beck: Peta Tanpa Skala
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment