Friday, February 13, 2004

Bocah Lelaki di Taman Kensington

Sudah hampir seabad lamanya ia berdiri beralaskan perunggu, dengan tubuh sedikit memilin ke kiri dan sebelah tangan memegang tongkat kecil bercabang. Sekujur tubuh dan busananya berwarna legam. Anak-anak bermain di kakinya sembari merenda angan-angan tentang sebuah negeri antah-berantah bernama Neverland.

Peter PanDi pinggir danau The Serpentine yang membelah Kensington Garden, Minggu sore itu, saya bertemu dengannya: Peter Pan, jiwa lelaki yang selamanya bersemayam di tubuh anak-anak. Dalam kisah J.M. Barrie (1860-1937), dialah bocah kecil yang tak kunjung dewasa. Ia tinggal di Neverland. Ia tak sendiri di sana, ada sahabat-sahabatnya Wendy, John, Michael dan juga peri baik hati Tinkerbell. Tapi ia punya musuh abadi, si bajak laut serakah Kapten Hook.

Peter Pan di taman Kensington memang hanya sebuah patung pahat perunggu, tapi tentu semua anak di dunia mengenalnya dalam cerita J.M. Barrie tadi, The Adventures of Peter Pan. Maka ribuan anak berkunjung ke sana setiap tahun.

Patung pahatan Sir George Frampton ini, disumbangkan Barrie sendiri pada awal Mei 1912. Barrie sendiri ikut menyaksikan peletakan patung yang dikebut dalam semalam, agar esok harinya, anak-anak yang berkunjung ke Kensington Garden mengira Peter Pan sendiri yang muncul dengan ajaib dan membatu di situ.

Patung Peter Pan ditempatkan di tengah taman, tak jauh dari Kensington Palace karena di sinilah cerita itu bermula. Syahdan, suatu hari di tahun 1904, Barrie yang tengah berjalan-jalan, bertemu lima bersaudara keluarga Llewellyn Davies. Mereka tampak muram, maka Barrie berdongeng tentang seorang anak yang tak pernah dewasa. Keluarga Davies itulah yang pertama mendengar cerita tentang Peter Pan.

Cerita itu tak datang begitu saja, tapi dari sebuah kisah pedih Barrie sendiri. Seorang saudaranya meninggal di usia 14 tahun. Ia mengabadikan kenangan itu dan menjadikannya nyata dalam cerita tentang bocah yang tak kunjung dewasa.

Kisah ini amat disukai anak-anak, bahkan juga orang dewasa. Megabintang pop Michael Jackson salah satu di antaranya. Ia membangun istana megah dengan taman bermain untuk anak-anak di rumahnya di Beverly Hills, istana yang dengan bangga dinamainya Neverland Ranch. Sang bintang kerap mengandaikan dirinya sebagai Peter Pan yang bisa tidur berdempetan dengan bocah-bocah lain dalam sebuah kamar kecil di negeri impian Neverland. Boleh jadi, itulah yang terjadi di balik tuduhan pelecehan anak-anak bagi Jackson, hari-hari ini.

Kisah Peter Pan juga tampil dalam banyak film sejak 1924. Salah satunya adalah karya Steven Spielberg tentang Hook di tahun 1991. Film yang dibintangi Robin William, Dustin Hoffman, Julia Robert dan Bob Hoskins ini mendapat nominasi 5 Academy Award. Film terakhir tentang Peter Pan adalah animasi Walt Disney bertajuk Return to Neverland yang dibuat tahun 2002.

Selama tiga bulan sejak Desember 2003 lalu, Savoy Theater London juga menampilkan kisah Peter Pan. Saya tak berencana untuk menonton pertunjukan ini. Cukuplah ke tepi danau di tengah Kensington Garden, duduk di undakan batu di bawah Peter Pan seraya menikmati semilir angin danau, cerucut tupai, dan kepak sayap aneka burung.

No comments: